tag:blogger.com,1999:blog-84464804519048834812024-03-05T15:23:02.046-08:00Bertani dan Beternak, Pertanian dan PeternakanKumpulan artikel, berita, tips dan bebagai hal tentang Pertanian dan Peternakan, bibit unggul, memberantas hama, pupuk dan pemupukan, persiapan kandang, hewan ternak, pakan ternak serta berbagai peluang usaha dalam bidang pertanian dan peternakan.Mujibhttp://www.blogger.com/profile/18413398535212647932noreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-8446480451904883481.post-43461332733778032802012-10-23T14:59:00.002-07:002012-10-23T15:14:18.682-07:00Cara Membangun Instalasi Biogas Dan Membuat Biogas<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://dekfendy.blog.uns.ac.id/files/2009/12/kompor_biogas.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="172" src="http://dekfendy.blog.uns.ac.id/files/2009/12/kompor_biogas.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PRINSIP PEMBUATAN BIOGAS</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida, gas inilah yang disebut biogas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Proses dekomposisi anaerobik dibantu oleh sejumlah mikroorganisme, terutama bakteri metan. Suhu yang baik untuk proses fermentasi adalah 30-55øC, dimana pada suhu tersebut mikroorganisme mampu merombak bahan bahan organik secara optimal. Hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri adalah gas metan seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOuTsM2HQXiSh1d4m6AyQ6qPu8tMsr8ePHCNHYjiEdN_i7qGBHjEQLPE-co4GN8Gym3oRH7HlLJkD6Wc5L889CHKTJnDBTsoHogGfhuUuxWnWf9Aty4cb9tBGxonyuPdJ13_S7AQOe3fM/s1600/tabel+pembuatan+biogas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOuTsM2HQXiSh1d4m6AyQ6qPu8tMsr8ePHCNHYjiEdN_i7qGBHjEQLPE-co4GN8Gym3oRH7HlLJkD6Wc5L889CHKTJnDBTsoHogGfhuUuxWnWf9Aty4cb9tBGxonyuPdJ13_S7AQOe3fM/s400/tabel+pembuatan+biogas.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tabel : Komposisi biogas (%) kotoran sapi dan campuran kotoran<br />ternak dengan sisa pertanian. (clik untuk memperbesar)</td></tr>
</tbody></table>
<br /><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>MEMBANGUN INSTALASI BIOGAS</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bangunan utama dari instalasi biogas adalah Digester yang berfungsi untuk menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri. Jenis digester yang paling banyak digunakan adalah model continuous feeding dimana pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari. Besar kecilnya digester tergantung pada kotoran ternak yamg dihasilkan dan banyaknya biogas yang diinginkan. Lahan yang diperlukan sekitar 16 m2. Untuk membuat digester diperlukan bahan bangunan seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat dan pipa prolon. Lokasi yang akan dibangun sebaiknya dekat dengan kandang sehingga kotoran ternak dapat langsung disalurkan kedalam digester. Disamping digester harus dibangun juga penampung sludge (lumpur) dimana slugde tersebut nantinya dapat dipisahkan dan dijadikan pupuk organik padat dan pupuk organik cair.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx17IqqMj0Pq7t7-eqdoREcg3GJGBTZzBMDR7jJ5vkOGYQZAsTpmOWfqF7cQ5jRFgYpVlObbf1Odev6wtj27pHDw_ISbdmUDlFy_karihBn8YiN9aYc-Qdhqf226i0AYEGDcqBrecX7l0/s1600/Reaktor+Biogas+Skala+rumah+tangga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx17IqqMj0Pq7t7-eqdoREcg3GJGBTZzBMDR7jJ5vkOGYQZAsTpmOWfqF7cQ5jRFgYpVlObbf1Odev6wtj27pHDw_ISbdmUDlFy_karihBn8YiN9aYc-Qdhqf226i0AYEGDcqBrecX7l0/s400/Reaktor+Biogas+Skala+rumah+tangga.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Reaktor Biogas Skala Rumah Tangga</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>SPESIFIKASI TEKNIS</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Volume reaktor (plastik) : 4.000 liter</li>
<li>Volume penampung gas (plastik) : 2.500 liter</li>
<li>Kompor Biogas : 1 buah</li>
<li>Drum pengaduk bahan : 1 buah</li>
<li>Pengaman gas : 1 buah</li>
<li>Selang saluran gas : + 10 m</li>
<li>Kebutuhan bahan baku : kotoran ternak dari 2-3 ekor sapi/ kerbau.</li>
<li>Biogas yang dihasilkan 4 m<span style="font-size: xx-small;">3 </span>(kubik) per hari (setara dengan 2,5 liter minyak tanah).</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PERSIAPAN PEMASANGAN REAKTOR BIOGAS</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Pembuatan lubang reaktor, panjang = 4 m, lebar = 1,1 m, dalam = 1,2 m.</li>
<li>Pembuatan meja tabung plastik penampung gas : (diameter 1,2 m) panjang = 3 m, lebar =1,2</li>
<li>Kotoran sapi (fases) awal sebanyak 100 karung kantong semen atau karung seukurannya (100 kantong semen = 2000 lt). Persiapan awal ini untuk mempercepat produksi gas yang siap untuk digunakan (dinyalakan).</li>
<li>Drum untuk tempat pencampuran kotoran (fases) dengan air (1:1) ; 1 buah (200 liter)</li>
<li>Karung untuk tempat sisa kotoran dari proses produksi biogas</li>
<li>Kayu atau bambu untuk pagar, supaya reaktor aman dari gangguan ternak atau lainnya.</li>
<li>Terpal dan bahan lainnya untuk atap reaktor supaya terhindar dari hujan atau material yang jatuh dari atas.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah pengerjaan digester selesai maka mulai dilakukan proses pembuatan biogas dengan langkah langkah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah pemasukan kedalam digester</li>
<li>Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.</li>
<li>Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan menyala.</li>
<li>Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal.</li>
</ol>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02363479418114963020noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8446480451904883481.post-91744264549353649582012-10-18T16:41:00.001-07:002012-10-18T16:42:50.474-07:00Cara Beternak Semut Rangrang (Kroto) Media Bambu<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFIjAWPRayAatLlrVwQRJAUQFxKdrF66xEQ8ir1Hl5joYyFzyTJxdd78ReW6CU67bTK2SVJOzEzkv_O5Wlb4mYKcuYUei2Oa9mX5Pwp630F58wJOXhNzipBCmUP75deP52NTZDu7UF2Qc/s320/budidaya%252520kroto.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFIjAWPRayAatLlrVwQRJAUQFxKdrF66xEQ8ir1Hl5joYyFzyTJxdd78ReW6CU67bTK2SVJOzEzkv_O5Wlb4mYKcuYUei2Oa9mX5Pwp630F58wJOXhNzipBCmUP75deP52NTZDu7UF2Qc/s320/budidaya%252520kroto.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Semut Rangrang</b> banyak sekali keuntungannya bagi kita, Semut Rangrang merupakan predator penyakit tumbuhan, seperti ulat bulu yang sekarang sekarang ini banyak sekali mengganggu pemukiman, bahkan keganasan ulat bulu sekarang ini merupakan hal yang sangat serius yang perlu kita pahami bersama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beternak dan berbudidaya <b><a href="http://bertanibeternak.blogspot.com/2012/10/cara-beternak-semut-rangrang-kroto.html">Semut Rangrang</a> </b>juga bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah ke kantong kita. Bahkan jika kita tekun dan telaten, Beternak<b> Semut Rangrang</b> bisa menjadi usaha sampingan yang incomenya melebihi usaha utama kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengingat banyaknya burung yang membutuhkan pakan Kroto atau anakan semut rangrang, tidak ada ruginya anda mencoba Beternak dan Berbudidaya <b><a href="http://bertanibeternak.blogspot.com/2012/10/cara-beternak-semut-rangrang-kroto.html">Semut Rangrang</a></b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam budidaya semut rangrang ternyata media bambu sangat efektif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bahan yang dibutuhkan :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Sediakan potongan potongan bambu dengan panjang kurang lebih 40 cm (bisa diperpanjang) </li>
<li>Tali untuk mengikat bambu supaya tidak tercecer atau mudah koyak</li>
<li>Papan untuk meletakkan bambu sekaligus sebagai tempat aktifitas semut</li>
<li>Tiang penyangga untuk papan tadi.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Cara Pembuatan :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Hilangkan sekat setiap ruas dengan cara menyodoknya menggunakan Linggis</li>
<li>Ikat semua bambu menggunakan tali yang sudah dipersiapkan</li>
<li>Tanamkan penyangga dari dasar kolam</li>
<li>Temepelkan papan diatas penyangga yang sudah kita tanam tadi</li>
<li>Letakkan bambu yang sudah diikat tadi diatas papan</li>
<li>Tenpatkan Semt Rangrang dengan perkiraan setiap bambu terdiri dari satu ratu dan lima belas semut pekerja</li>
<li>Berilah makan secara teratur</li>
</ul>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02363479418114963020noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8446480451904883481.post-35026031826988401932012-10-16T20:18:00.001-07:002012-10-16T20:18:48.221-07:00Teknologi Dan Teknik Penyadapan Tanaman Karet<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://carabudidaya.com/wp-content/uploads/2012/04/penyadapan-karet.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="220" src="http://carabudidaya.com/wp-content/uploads/2012/04/penyadapan-karet.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>TEKNOLOGI PENYADAPAN TANAMAN KARET</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: bold;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Karet merupakan komoditas unggulan Provinsi Jambi. Luas perkebunan karet rakyat di Provinsi Jambi 565.639 Ha. Komoditas ini merupakan sumber mata pencaharian pokok dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Provinsi Jambi.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Produktivitas karet rakyat di Provinsi Jambi masih rendah (724 kg/ha/th), Rendahnya produktivitas karet rakyat diantaranya disebabkan oleh tehnik penyadapan yang kurang benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyadapan adalah suatu tindakan membuka pembuluh lateks agar lateks yang terdapat di dalam tanaman karet keluar. Kesalahan dalam melakukan penyadapan akan mengakibatkat kerugian yang besar juga akan mengakibat timbulnya penyakit kering alur sadap dan keruguan lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>TEKNIK PENYADAPAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Menentukan Matang Sadap</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Matang Sadap Pohon </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyadapan dapat dilakukan sekitar umur 4.5- 6 tahun atau lilit batang sudah mencapai 45 cm diukur 100 cm di atas pertauatan okulasi (DPO).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>b. Matang Sadap Kebun </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila jumlah tanaman matang sadap sudah mencapai >60%. Misalkan 1 ha kebun karet berisi 555 batang (jarak tanam 6 x 3 m), Maka matang sadap kebun bila pohon matang sadap sudah mencapai 333 batang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Persiapan Buka Sadap</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alat – Alat yang diperlukan untuk melakukan persiapan buka sadap adalah sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Meteran kain dan meteran kayu</li>
<li style="text-align: justify;">Mal Sadap</li>
<li style="text-align: justify;">Kayu panjang 130 cm dengan plat seng lebar 6 cm, panjang 50 – 60 cm dipakukan pada ujung kayu dengan sudut 120</li>
<li style="text-align: justify;">Pisau Mal besi berujung runcing dan bertangkai untuk menoreh kulit waktu mengambar bidang sadap.</li>
<li style="text-align: justify;">Talang Sadap yaitu seng lebar 2.5 cm; panjang 8 cm berguna untuk mengalirkan lateks ke mangkuk sadap</li>
<li style="text-align: justify;">tali cincin untuk mencantolkan cincin mangkuk kebatang karet.</li>
<li style="text-align: justify;">Cincin mangkuk,terbuat dari kawat yang digunakan untuk meletakan mangkuk sadap</li>
<li style="text-align: justify;">Mangkuk sadap untuk menampung lateks</li>
<li style="text-align: justify;">Pisau sadap bisa pisau sadap tarik dan atau pisau sadap dorong.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Penggambaran bidang sadap</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggambaran bidang sadap dilakukan pada pohon yang sudah matang sadap yang ditetapkan berdasarkan; (a) Tinggi bukan sadap, (b) Arah dan sudut kemiringgan irisan sadap, (c) Panjang irisan sadap, dan (d) Letak bidang sadap. Penggambaran bidang sadap tanaman okulasi tidak sama dengan tanaman yang berasal dari biji. Penggambaran bidang sadap pada tanaman okulasi setinggi 130 cm DPO dan tanaman seeding setinggi 100 cm. Arah penyadapan dari arah kiri atas kekanan bawah agar pembuluh lateks posisinya dari kanan atas ke kiri bawah membentuk sudut 3.70 dengan bidang datar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sudut kemiringan bidang sadap bawah sudutnya 30 – 400 terhadap bidang datar dan bidang sadap atas:sudutnya 450. Kemiringan irisan sadap Berpengaruh pada jumlah pembuluh lateks yang terpotong dan aliran lateks kearah mangkuk sadap. Panjang irisan sadap (PIS) dipengaruhi oleh :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWw-8SDtaNPnxR6QcKWryPe0fprWViSxq16NWsFXFg0VWANLqYGhIZ08-zwWa3dotHXg1azrYzmgzwFwhyphenhypheniBTR7Uh25DmkDdVOoXEhSz4GLPo9ctE87uXXaIouDEflOLOkT4IrvBLBYgzt/s730/petani-karet.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWw-8SDtaNPnxR6QcKWryPe0fprWViSxq16NWsFXFg0VWANLqYGhIZ08-zwWa3dotHXg1azrYzmgzwFwhyphenhypheniBTR7Uh25DmkDdVOoXEhSz4GLPo9ctE87uXXaIouDEflOLOkT4IrvBLBYgzt/s730/petani-karet.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
- Produksi dan pertumbuhan</div>
<div style="text-align: justify;">
- Konsumsi Kulit</div>
<div style="text-align: justify;">
- Keseimbangan produksi jangka panjang</div>
<div style="text-align: justify;">
- Kesehatan tanaman. Anjuran PIS:1/2 S (Irisan miring sepanjang ½ spiral lingkar batang).</div>
<div style="text-align: justify;">
- Letak bidang sadap</div>
<div style="text-align: justify;">
- Arah timur barat (pada jarak antar tanaman yang sempit) untuk mempercepat penyadapan dan mudah dikontrol.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Pemasangan Talang Sadap Dan Mangkuk Sadap</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Talang sadap dipasang dibawah ujung irisan sadap bagian bawah dengan tujuan agar tidak menggangu penyadapan, lateks dapat mengalir dengan baik dan tidak banyak meninggalkan bekuan. Selanjutnya mangkuk sadap diletakkan diatas cincin mangkuk dan diikat dengan tali ke batang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Pelaksanaan Penyadapan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedalaman irisan sadap dianjurkan 1 – 1.5 mm dari kambium dengan ketebalan sadap sekitar 1,5 – 2,0 mm. Penentuan frekuensi penyadapan berkaiatan dengan panjang irisan dan intensitas penyadapan dimana panjang irisan : ½ S dan frekuensi penyadapan 2 tahun pertama 3 hari sekali, tahun selanjutnya 2 ari sekali. Panjang irisan dan frekuensi penyadapan bebas. Waktu penyadapan sebaiknya dilakukan jam 5.00 – 7.30 pagi.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02363479418114963020noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8446480451904883481.post-71869393522778497282012-10-16T19:56:00.000-07:002012-10-16T19:56:29.624-07:00Teknik Menciptakan Tanaman Berbuah Sepanjang Tahun<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sumbar.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/ka%20bptp%20sumbar%20%20jeruk%20gunung%20omeh.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="285" src="http://sumbar.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/ka%20bptp%20sumbar%20%20jeruk%20gunung%20omeh.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Teknik Menciptakan Tanaman Berbuah Sepanjang Tahun</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman buah-buahan di daerah tropika, pada umumnya hanya berbuah sekali saja dalam satu tahun, terjadi di waktu musim yang relatif pendek. Pada waktu itu, buah melimpah dan sering lebih cepat rusak. Akibatnya petani buah mengalami kesulitan dalam penyimpanan serta menimbulkan kerugian besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengatasi hal itu, para ahli telah menemukan teknologi, agar tanaman dapat berbuah setiap saat. Tujuannya menjaga ketersediaan buah setiap saat di pasaran, serta dapat memperoleh keuntungan dari harga jual buah yang tinggi. Teknologi yang telah dihasilkan itu adalah dengan cara memanipulasi fisik maupun kimiawi pohon. Perontokan daun, stress kekeringan air dan penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT), Â merupakan cara yang sudah dilakukan untuk memproduksi buah sepanjang waktu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Proses pembungaan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pembungaan merupakan awal dari keberhasilan untuk berbuah. Pembungaan mengalami proses kompleks. Masa reproduksi seksual (pembungaan) tanaman semusim, dipicu oleh perubahan panjang hari (fotoperiod), sehingga dikenal adanya tanaman hari panjang (long-day plant) dan tanaman hari pendek (short-day-plant).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendekatan genetic moleculer telah berhasil mengidentifikasi gen-gen yang terlibat dalam pembungaan (Komeda, 2004). Perkembangan reproduktif, umumnya diinisiasi ketika protein pendorong-pembungaan telah terakumulasi sampai level tertentu. Protein tersebut diencode oleh gen Flowering locus T (FT, Kobayashi et al. 1999) dan gen Suppressor of expression of Co1 (SOC1 = AGL, Samach et al., 2000).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Umur, fotoperiod, vernalisasi dan hormon gibberellin (GA), berpengaruh dalam pembungaan (Kobayashi et.al.1999 dan Samach et.al.2000). Gen FT dan SOC1 mengaktifkan gen Leafy (Blazquez and Weigel 2000), dan mengaktifkan transkripsi Apetala1 (Wagner et al. 1999).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Transisi pertumbuhan vegetatif ke generatif pada tanaman semusim, terjadi sekali dalam siklus hidup tanaman. Transisi meliputi perubahan meristem pucuk yang tumbuh menjadi bunga. Kebanyakan pohon buah-buahan merupakan tanaman polikarpik, yang harus mempertahankan pertumbuhan vegetatif pada sebagian pucuknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Musim berperan dalam perkembangan bunga. Induksi bunga dan diferensiasi tunas bunga terjadi sebelum pohon dorman di musim dingin, sehingga proses munculnya bunga dapat terjadi musim semi. Waktu yang diperlukan sejak dari induksi sampai bunga muncul lebih 10 bulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sinyal fotoperiod mengatur dormansi tanaman di daerah dingin, dan tidak terlibat langsung dalam mengendalikan induksi bunga pada pohon tahunan. Stimulus lingkungan (suhu sejuk dan kering) berperan dalam induksi bunga di daerah tropis dan sub-tropis. Di akhir suhu sejuk dan kering, pembungaan makin intensif (Davenport 1988).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hormon gibberellins (GAs) berperan dalam pertumbuhan bunga dan buah pada tumbuhan tingkat tinggi. GAs mengontrol tahap pertumbuhan vegetatif dan generatif. GAs menghambat diferensiasi tunas bunga (Goldschmist etal. 1997), dan pertumbuhan vegetatif serta mendorong pembungaan yang lebih intensif (Rademacher 2004).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pembungaan Jeruk</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk berasal dari daerah tropika basah di Cina dan Asia Tenggara. Sekarang telah tersebar di daerah  40o LU sampai 40o LS. Pembungaan jeruk dipicu oleh suhu dingin atau stres kekeringan, diikuti dengan pemulihan kondisi lingkungan. Tingkat kelebatan bunga, proporsional dengan lama dan tingkat cekaman stres tersebut (Davenport 1988). Southwich dan Davenport (1986) melakukan cekaman air, pada tingkat menengah dan tinggi, yaitu -2.8 dan -3.5 MPa (potensial air daun tengah hari) selama 2-5 minggu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah dua minggu dilakukan cekaman air, akibatnya potensial air daun (dini hari) -0.9 MPa sampai -2.25 MPa (siang hari). Hal ini, telah cukup menginduksi tunas-tunas generatif. Perlakuan stres air menengah menghasilkan 9 tunas, 32-90% nya adalah tunas generatif per tanaman. Stres air tinggi menghasilkan 50 tunas, 84% nya adalah tunas generatif. Kontrol hanya menghasilkan 3 atau 4 tunas yang semuanya vegetatif. Pertumbuhan tunas terjadi pada kondisi air tanah optimum setelah cekaman air dihilangkan, akibatnya tidak ditemukan perbedaan panjang tunas diantara perlakuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teknik stres air untuk membuat tanaman jeruk berbuah dua kali setahun di lahan sawah, sudah dilakukan oleh petani di Garut sejak tahun 1980, sementara di lahan darat hanya berbuah sekali (Supanjani 1985). Di musim kemarau, petani mengeringkan sawah dengan sistem surjan. Ketika daun telah layu non permanen (sekitar 1-1.5 bulan setelah pengeringan), tanaman dipupuk NPK, selokan diairi penuh dan kanopi daun disiram air.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pembungaan Apel</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apel adalah tanaman daerah dingin, yang mengalami dormansi. Untuk mematahkan dormansi perlu suhu dingin (chilling requirement), paling efektif pada 2oC dibanding 6oC >10oC (Thompson et al. 1975). Di daerah tropika, seperti di Batu Malang, apel layak dibudidayakan, karena suhunya relatif stabil dan mempunyai suhu chilling, dan tanaman tidak memerlukan dormansi untuk menghadapi musim dingin (winter).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teknik yang dilakukan adalah mencegah tanaman memasuki masa dormansi, dan perontokan seluruh daun (defoliasi), sebelum kuncup tersebut memasuki dormansi (Saure 1973). Teknik pengguguran daun berhasil diterapkan untuk budidaya apel dan peach di beberapa negara tropika, sehingga berbuah dua kali setahun (Saure 1985). Pengguguran daun dapat dilakukan langsung dengan cara mekanik atau kimia (10% CuSO4 atau 10% urea), atau secara tidak langsung dengan pengeringan sehingga daun layu dan gugur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Efektifitas defoliasi daun dalam menginduksi pembungaan, dapat ditingkatkan dengan cara pemotongan pucuk pohon dan pelengkungan cabang. Kedua cara ini, seperti pengaruh kekeringan sementara, mengurangi kuatnya dominansi apikal dan mendorong induksi bunga dan perkembangan bunga berikutnya; sementara pada pohon yang vigor memacu pertumbuhan spur, dapat berbunga pada musim berikutnya (Saure 1985).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pembungaan Mangga</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mangga berbuah di pucuk. Faktor yang menentukan pergantian dari pertumbuhan vegetatif ke generatif belum banyak diketahui, meskipun periode suhu dingin (<18oC) sebelum periode pembungaan diduga berperan penting (Davenport and Nunez-Elisea, 1997). Di Indonesia, kemarau selama tiga bulan diduga penting untuk pembungaan mangga, meskipun ini mungkin dapat lebih pendek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Filipina, pembungaan mangga telah berhasil melalui menyemprot daun dengan Multi NPK (12-2-44), sehingga produksi buah mangga telah terejadi sepanjang tahun (Golez and Zamora 1997). Pembungaan meningkat dengan n dosis dari 0.5 sampai 2% Multi NPK dan terjadi  pembungaan maksimum (81%). Dosis Multi NPK sampai 3% menurunkan pembungaan, dan hanya (51%) cabang berbunga, sementara itu, tanaman kontrol tidak berbunga sama sekali. Buah yang terbentuk meningkat pada dosis Multi NPK sampai 2.5%, dan jumlah buah per malai terbanyak pada dosis 2.24%.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Golez dan Zamora (1997) menyarankan untuk aplikasi induksi akhir (Desember-April) sebaiknya digunakan konsentrasi Multi NPK rendah (1.0-1.5%), sementara untuk induksi awal (Juli-November) dosis yang lebih tinggi (2.0-2.5%) perlu digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan zat penghambat tumbuh paklobutrazol dan morphactin telah diuji di Australia (Blaikie et al. 2004, Gonzales et al. 2004). Paklobutrazol disiramkan ke tanah sekeliling pohon dengan dosis 1.25 g per m kanopi. Sementara 0.5% morphactin dicampur dalam toluene dan minyak diesel (1:2 ) dan emulsifier. Pohon dikerat dengan alur melingkar selebar 0.5 cm pada kedalaman setebal kulit batang, dengan ketinggian sekitar 0.5 m di atas permukaan tanah, tali kapas dicelup dalam larutan dan ditalikan pada alur tersebut. Perlakuan ini dapat menurunkan pertumbuhan kanopi sebesar 20-30%, dan akar sebesar 30-50%. Kedua perlakuan ini meningkatkan pembungaan 60-80% pada tahun pertama, tetapi pada tahun kedua paklobutrazol lebih baik, meningkatkan lebih dari 90%, dan morphactin sekitar 40-60% lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Pada tahun ketiga, pengaruh morphactin hilang, sementara paklobutrazol masih meningkatkan pembungaan. Perlakuan ini tidak merubah pola pembungaan mangga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pembungaan Lengkeng</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lengkeng (Dimocarpus longan), memerlukan suhu dingin untuk berbunga. Di dataran rendah/daerah panas, budidaya lengkeng tidak berkembang. Tahun 2000 ditemui varietas Diamond River, yang cocok untuk dataran rendah, dan kini telah berkembang di Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun 1998 para ahli menemukan cara induksi pembungaan lengkeng dengan KClO3 (Manochai et al. 2005). Dosis yang digunakan adalah 0.25 g/cm diinjeksi batang, 2 g/l disemprotkan ke daun, dan 1-8 g KClO3/m2 disebar di tanah bawah kanopi (cara paling efisien). Varietas Sri Chompo lebih responsif (1 gr KClO3/m2) dibandingkan varietas Edaw (4 g KClO3/m2). Aplikasi KClO3 terbaik adalah saat daun telah tua (40-45 hari), apabila daun terlalu muda (kurang dari 10 hari), pembungaan tidak terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pohon telah dapat diinduksi kembali 72 hari setelah panen. Panjang malai berkurang, bila masa pemulihan kurang dari tiga bulan (Manochai et al. 2005). Percobaan di Hawaii menunjukkan bahwa varietas Kohala, Sri Chompoo, Biew Kiew, dan E-Wai, mampu berbunga serentak dua bulan setelah perlakuan KClO3 (Anonim 2002).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Thailand, bunga lengkeng muncul 21-24 hari setelah aplikasi KClO3 pada tanah (Subhadrabandhu dan Yapwathanapun, 2001), dan mekar 25-30 hari. Buah terbentuk setelah 17-21 hari, berukuran sebesar kacang pea 17-20 hari berikutnya. Biji berubah warna menjadi hitam 80-85 hari, dan buah sudah masak dan siap panen 34-40 hari. (Sumber: <a href="http://sumbar.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=399:teknik-menciptakan-tanaman-berbuah-sepanjang-masa&catid=1:info-teknologi" target="_blank">Supanjani</a>. *) Penyuluh pada BPTP Sumbar)</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02363479418114963020noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8446480451904883481.post-36357964115365051462012-10-16T19:10:00.001-07:002012-10-16T19:10:21.176-07:00Penyiraman Vertikultur Sistem Irigasi Selang (SIS)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj93ytB6w1xROsb2ql57Ug4kEy03JjlvxZSv-vIPPF34IYPZX0WpeyBTCZVc-qht37svLVBC3-G4F7pz5whxz7p8vg-yi_1O5vdKcl_puUhjcDXBCd-pE6pY1QIE3wKc6VeJkEGLvGlXe0/s1600/Sistem+Irigasi+Selang+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj93ytB6w1xROsb2ql57Ug4kEy03JjlvxZSv-vIPPF34IYPZX0WpeyBTCZVc-qht37svLVBC3-G4F7pz5whxz7p8vg-yi_1O5vdKcl_puUhjcDXBCd-pE6pY1QIE3wKc6VeJkEGLvGlXe0/s1600/Sistem+Irigasi+Selang+1.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Program Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) saat ini dikembangkan di berbagai wilayah Indonesia untuk mendorong tercapainya kemandirian pangan khususnya pangan keluarga. Salah satu diantaranya dengan mengusahakan tanaman sayuran di lahan pekarangan berumur pendek meliputi sawi, selada, seledri dan sayuran lainnya. Cara penanaman dapat dilakukan dengan memanfaatkan pot vertikultur, talang bertingkat maupun cara sejenis lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat musim kering tiba, tanaman sayuran dapat tumbuh dengan baik tanpa perlu disiram air secara rutin pada pagi ataupun sore hari. Jika tanaman sayuran dalam pot jumlahnya banyak, waktu penyiraman yang cukup lama akan menyita banyak waktu. Penyiraman tanaman biasanya dengan menggunakan selang maupun ember. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan kondisi tersebut, BPTP Yogyakarta tahun 2012 menciptakan inovasi teknologi untuk penyiraman sayuran dalam pot vertikultur dan pot talang bertingkat dengan selang. Inovasi ini menggunakan selang air kecil berdiameter 0,6 cm yang ditata sedemikian rupa sehingga seluruh tanaman dapat terairi pada saat kran dibuka. Untuk pot vertikultur cukup memanfaatkan sebuah slang air untuk penyiraman. Sedangkan pot talang bertingkat memerlukan beberapa slang yang ditempatkan dibeberapa sisi/sudut agar tanaman dapat terairi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpX1A9g9kWIfggyOCpC1Tt51uweWExkZdm7snjrLQYgGvnqu_LsWiJvwSUEDbekREQrX2rtMFHxUedECHeuw55WHGsT8QNUq8_LsoxudhaLxFr2_7fWg0KgzHwm1UfDQbmJBf8a5INL2w/s1600/Sistem+Irigasi+Selang+3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpX1A9g9kWIfggyOCpC1Tt51uweWExkZdm7snjrLQYgGvnqu_LsWiJvwSUEDbekREQrX2rtMFHxUedECHeuw55WHGsT8QNUq8_LsoxudhaLxFr2_7fWg0KgzHwm1UfDQbmJBf8a5INL2w/s1600/Sistem+Irigasi+Selang+3.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Selang air terpasang selanjutnya dihubungkan pada paralon dan keran yang terhubung dengan bak penampung air maupun pompa air. Cara penyiraman sayuran cukup dengan memutar sebuah kran air, tanaman dalam pot vertikultur maupun pot talang bertingkat dapat terairi secara bersama-sama. Inovasi ini telah diaplikasikan di pot vertikultur maupun pot talang bertingkat yang terletak halaman kantor Kantor BPTP Yogyakarta. Dibandingkan dengan cara penyiraman sistem lama dengan menggunakan ember maupun selang dengan cara disemprotkan, inovasi ini lebih mudah, hemat tenaga dan efisien dari segi waktu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk membuat pot vertikultur tersebut bahan yang digunakan berupa paralon diameter 16,5 cm dengan tinggi 150 cm. Paralon selanjutnya diberi lubang memutar dengan diameter 5 cm sebanyak empat buah dengan jarak antar lobang sama, jarak antar lubang atas dan bawah berjarak 10 cm atau diatur sesuai dengan kebutuhan. Dengan jarak tanam tersebut jumlah lubang yang dapat ditanami sayuran sebanyak 36 buah. (<a href="http://yogya.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=454:penyiraman-sayuran-vertikultur-sistem-irigasi-slang-sis&catid=14:alsin" target="_blank">Yogya</a>)</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02363479418114963020noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8446480451904883481.post-68668831009681554912012-10-13T10:53:00.002-07:002012-10-13T11:11:40.335-07:00Inovasi Teknologi Pengolahan Susu Jagung<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sumbar.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/susu%20jagung.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" src="http://sumbar.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/susu%20jagung.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Jagung merupakan salah satu bahan makanan pokok yang memiliki kedudukan penting setelah beras bagi masyarakat Indonesia. Kandungan gizi penting pada jagung adalah karbohidrat dan lemak. Karbohidrat jagung terdiri dari pati, gula, serat kasar dan pentosan. Pati jagung terdiri dari amilosa dan amilopektin, sedangkan gulanya berupa sukrosa. Lemak jagung sebagian besar terdapat pada bagian lembaganya. Asam lemak penyusunnya terdiri dari asam lemak jenuh yang berupa palmitat dan stearat serta asam lemak tidak jenuh berupa oleat dan linoleat. Protein jagung mempunyai komposisi asam amino yang cukup baik, tetapi asam amino lisin dan triptofan terdapat dalam jumlah kecil (tabel 1).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzcx5em6RqlDXNvw9WLqv6dXQ5CDt4h4y8QhQducNKqXUNJjvjVJafznHk4jBalYv4V8oPeGfemb4tGbN8zpu0882T_PYC8jThwzMNtEsdXPhyphenhyphenHwW0i1evgbAQqkFpUasNNzbkigmYqXE/s1600/Tabel+Gizi+Jagung+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzcx5em6RqlDXNvw9WLqv6dXQ5CDt4h4y8QhQducNKqXUNJjvjVJafznHk4jBalYv4V8oPeGfemb4tGbN8zpu0882T_PYC8jThwzMNtEsdXPhyphenhyphenHwW0i1evgbAQqkFpUasNNzbkigmYqXE/s400/Tabel+Gizi+Jagung+2.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tabel 1 Kriteria Nilai Gizi Susu Jagung</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Sumatera Barat jagung muda dikonsumsi sebagai jagung rebus dan olahan kue basah, sedangkan jagung tua hanya diolah menjadi tojin dan sebagian besar dimanfaatkan untuk bahan pakan ternak. Penganekaragaman produk olahan perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah dan pendapatan petani. Selain jagung rebus, kue basah dan tojin, jagung dapat diolah menjadi susu jagung, bubur susu jagung, cornghurt, yogurt, corn flakes dan lain-lain. Di Thailand, jagung manis banyak diolah menjadi corn milk (susu jagung). Susu nabati seperti susu jagung dibutuhkan terutama bagi orang yang alergi terhadap susu sapi. Sebagai minuman, susu jagung diharapkan dapat menyegarkan dan menyehatkan tubuh karena tidak mengandung kolesterol.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Susu jagung diperoleh dengan cara penggillingan biji jagung yang telah direbus dalam air. Hasil penggilingan disaring untuk memperoleh filtrat yang kemudian dipasteurisasi dan diberi flavor untuk meningkatkan rasanya. Kandungan ekstrak karbohidrat dalam susu jagung dipengaruhi oleh varietas jagung, jumlah air yang ditambahkan, jangka waktu dan kondisi penyimpanan, kehalusan gilingan, dan perlakuan panas. Kelebihan susu jagung dibandingkan dengan susu sapi atau kedelai adalah bahan bakunya mudah didapat dengan harga tidak terlalu tinggi. Jagung tidak mengandung lactate intolerance (yang membuat susu bau amis). Susu jagung mengandung serat lebih banyak, cocok buat mereka yang diet.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Proses Pengolahan Susu Jagung</div>
<div style="text-align: justify;">
Alat-alat:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Blender</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pisau</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bashkom</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sendok pengaduk</div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kain saring</div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Panci stainlees steel</div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kompor</div>
<div style="text-align: justify;">
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Termometer air raksa</div>
<div style="text-align: justify;">
9.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>botol kemasan/cup plastik</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahan</div>
<div style="text-align: justify;">
Bahan bahan yang diperlukan untuk memproduksi susu jagung adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jagung muda/jagung manis pipil sudah direbus 1 kg</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gula pasir 400 gram</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Air 3,5 liter (± 16 gelas)</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Garam 10 gram (secukupnya)</div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Maltodextrin 2 gram (0,2%)</div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Flavor yang disukai</div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Natrium benzoat 0,03 gram/kg bahan</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara Pembuatan</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jagung muda disortasi terlebih dahulu supaya terhindar dari ulat serta tidak tua dan kering.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jagung dikupas dan direbus sampai matang, kemudian dipipil.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Timbang jagung pipilan (1 kg).</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jagung pipil diblender menggunakan air kemudian disaring dengan kain saring.</div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Filtrat yang dihasilkan ditambahkan gula, garam, dan maltodextrin serta flavor yang disukai kemudian diaduk sampai homogen.</div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Panaskan filtrat pada suhu 700 -800 C selama 15 menit.</div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kemas dalam botol kemasan plastik kaku dalam keadaan panas dan tutup sesegera mungkin untuk menghindari kontaminasi mikroba.</div>
<div style="text-align: justify;">
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pasang label dengan memberi keterangan komposisi, volume, produksi, dan umur simpan.</div>
<div style="text-align: justify;">
9.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Simpan pada suhu dingin (0-5ºC).</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk penyimpanan lebih lama, produk harus dikemas dalam botol kaca dengan proses sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan botol kaca</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Botol dan tutupnya dibersihkan sampai bersih, kemudian dikukus dalam dandang selama 30 menit.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tutup botol terus terpasang sampai proses pembuatan susu jagung selesai.</div>
<div style="text-align: justify;">
Proses pembutan susu jagung</div>
<div style="text-align: justify;">
Proses pembuatan susu sama dengan poin 1 – 6 sebelumnya. Langkah-langkah selanjutnya adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kemas dalam botol kaca.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sterilisasi dalam dandang selama 15 menit.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kemudian diangkat dari dandang dan dinginkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Setelah dingin pres tutup botol dengan menggunakan alat pres botol.</div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lakukan inkubasi selama satu minggu dengan posisi botol terbalik.</div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pasang label.</div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Susu jagung siap dipasarkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Analisis Ekonomi</div>
<div style="text-align: justify;">
Secara ekonomi usaha pembuatan susu jagung sangat menguntungkan, dengan nilai R/C mencapai 2,09. Artinya dengan modal Rp.100.000 akan diperoleh keuntungan Rp. 109.000. Kalau hanya jagung muda yang dipasarkan, harga enceren/tongkol tidak lebih dari Rp.1000. Kalau dijual ke pedagang pengumpul hanya dihargai Rp.500 sampai Rp.600/tongkol. Untuk satu kg jagung pipilan dibutuhkan ± 5 tongkol jagung muda, sehingga harganya hanya Rp.3.000.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGCOX7YPTs4DCG8G2fNnHvFcnCcYTfNC5FngOXF_Sq2E0GssMWLYGIz3HhIznx3LdGFJpD4HHY18r8gXVxm79jTHUGLxbMjzRRRYHfDr8Yb3jXZQQCHxq2J_IeaB4qKddj_R4OPgfec3c/s1600/Tabel+Analisa+ekonomi+Susu+Jagung+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="253" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGCOX7YPTs4DCG8G2fNnHvFcnCcYTfNC5FngOXF_Sq2E0GssMWLYGIz3HhIznx3LdGFJpD4HHY18r8gXVxm79jTHUGLxbMjzRRRYHfDr8Yb3jXZQQCHxq2J_IeaB4qKddj_R4OPgfec3c/s400/Tabel+Analisa+ekonomi+Susu+Jagung+2.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tabel 2 Analisa Ekonomi Pembuatan Susu Jagung</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan Pasar</div>
<div style="text-align: justify;">
Susu jagung dapat dipasarkan di swalayan, hotel, ataupun sekolah-sekolah. Untuk tujuan pasar pelajar/siswa kemasan cukup dengan cup plastik, tetapi kalau tujuan pasar hotel ataupun swalayan kemasan tentu harus lebih bagus dengan label yang menarik sehingga konsumen yakin untuk membelinya. (<a href="http://sumbar.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=186:teknologi-pengolahan-susu-jagung&catid=1:info-teknologi" target="_blank">Kasma Iswari</a>)</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02363479418114963020noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8446480451904883481.post-45324329615078852422012-07-22T03:11:00.001-07:002012-07-22T03:12:49.222-07:00Formula Pupuk Berbasis Bakteri Endofit<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://perkebunan.litbang.deptan.go.id/upload.files/Image/berita/Foto-Mar-2012/Endofit1-new.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Bakteri Endofit dibawah sinar uv" border="0" height="247" src="http://perkebunan.litbang.deptan.go.id/upload.files/Image/berita/Foto-Mar-2012/Endofit1-new.jpg" title="Bkteri Endofit" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar. Warna bakteri endofit yang telah berpenanda<br />
gen gfp dilihat di bawah sinar uv</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Pengembangan <b>Formula Pupuk Berbasis
Bakteri Endofit</b> pada Tebu merupakan salah satu inovasi teknologi
perkebunan yang dihasilkan Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan, Badan Litbang Kementerian Pertanian pada tahun 2011.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk hayati yang berkembang umumnya
menggunakan bakteri endofitik. Enam isolat bakteri penambat N endofitik
diuji daya hidupnya dalam formula pupuk hayati dan diuji efikasinya
pada tanaman tebu.<span id="more-687"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi pupuk hayati yang dibuat
dengan campuran blotong 50%, zeolit 30%, dan tanah lempung 20%, pada
hari ke-0 sampai ke-15, jumlah bakteri endofit sebesar 8-6 x 106.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada bulan ke 3, jumlah bakteri dalam pupuk mencapai 6,33 x 102.
Setiap bakteri endofit memiliki pola yang spesifik yang menggambarkan
keberadaan dan persistensinya dalam jaringan tebu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bakteri tersebut mampu bertahan selama 3
bulan dalam jaringan tanaman. Dalam jaringan daun tebu, bakteri endofit
membentuk jaringan mikrokoloni. Uji efikasi bakteri endofit terhadap
keragaan tebu pada stadium perkecambahan dan awal pertunasan (umur 2
bulan) belum dapat tergambarkan secara kongkrit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
aplikasi bakteri endofit belum memberikan respon yang signifikan,
mengingat pengamatan dilaksanakan pada tahap awal pertunasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : <a href="http://perkebunan.litbang.deptan.go.id/?p=687" target="_blank">Litbang Deptan </a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02363479418114963020noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8446480451904883481.post-64731282667902961592012-07-22T02:48:00.000-07:002012-07-22T03:02:24.064-07:0010 Langkah Strategis Pengendalian Ulat Bulu<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://rinaldimunir.files.wordpress.com/2011/04/108819_ulat-bulu_300_225.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://rinaldimunir.files.wordpress.com/2011/04/108819_ulat-bulu_300_225.jpg" /></a></div>
10 Langkah Strategis Pengendalian Ulat Bulu yang dapat menjadi acuan masyarakat mengatasi ledakan hama secara mandiri berkelanjutan.<br />
<br />
1. Pelestarian dan perbanyakan musuh alami seperti predator semut rangrang dan burung. Pelestarian musuh alami dilakukan salah satunya dengan tidak menangkap burung atau mengambil telur semut untuk makanan burung. Perbanyakan musuh alami dapat dilakukan membuat sarang semut dan digantungkan di pertanaman sehingga semut dapat tinggal dan berbiak di alam.<br />
<br />
2. Pengendalian secara mekanis, yaitu dengan mengumpulkan ulat dan membakarnya.</div>
<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;">
<br />
3. Pemasangan lampu perangkap (light trap) untuk membunuh ngengat yang memiliki sifat aktif pada malam hari dan tertarik dengan cahaya.<br />
<br />
4. Pemeliharaan dan pelepasan parasitoid, dengan cara mengumpulkan kepompong dan memasukannya kedalam botol plastik yang diberi lubang-lubang, sehingga ngengat tidak dapat keluar, sedangkan parasitoidnya dapat keluar.<br />
<br />
5. Pemanfaatan agens hayati seperti jamur, virus, bakteri, dan nematode. Di alam ulat yang terserang virus atau cendawan atau musuh alami lainnya biasanya akan mati. Ulat yang mati selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber inokulum dan dapat digunakan sebagai pengendali alami. Ulat yang mati terserang virus pertama-tama dikumpulkan terlebih dahulu kemudian dihancurkan dengan ditumbuk. Materi yang telah hancur selanjutnya diencerkan dengan air dan siap disemprotkan ke pertanaman. Terhadap ulat atau pupa yang terserang cendawan pertama-tama dilakukan pemurnian cendawan setelah itu<br />
cendawan diperbanyak pada media buatan seperti jagung. Spora yang dihasilkan dilarutkan dengan air dan siap disemprotkan ke pertanaman.<br />
<br />
6. Pemasangan pembatas (burrier) pada batang pohon mangga berupa lem atau kain beracun, khususnya bagi ulat Arctornis yang sifatnya ketika malam naik ke atas untuk memakan daun dan siangnya turun ke batang untuk istirahat.<br />
<br />
7. Apabila cara 1 – 6 belum berhasil, maka dapat digunakan insektisida alami yang relatif ramah lingkungan, diantaranya insektisda nabati (berasal dari tumbuhan), seperti mimba, tembakau, akar tuba, piretrum, gadung, suren dan lainnya. Perlu diketahui bahwa insektisa nabati bekerja lambat tidak seperti insektisida sintetis.<br />
<br />
8. Apabila cara 1 – 7 belum berhasil, dapat digunakan campuran minyak tanah (2-5%) dengan sabun cair (2–5%) dan air (90-96%), lalu semprotkan ke ulat.<br />
<br />
9. Apabila cara 1–8 belum berhasil, maka jalan terakhir menggunakan insektisida kimia sintetis yang daya racunnya rendah, serta persistensi dialam pendek (berlabel hijau).<br />
<br />
10. Jangan menggunakan insektisida kimia sintetis untuk tindakan pencegahan, karena akan mengganggu keberadaan musuh alami dan mencemari lingkungan.<br />
<br />
Sumber : Badan Litbang Deptan<br />
Oleh : Agus Kardinan, Balittro-Bogor.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02363479418114963020noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8446480451904883481.post-8234091965098283572012-07-19T23:20:00.000-07:002012-07-19T23:21:59.114-07:00Teknologi Hemat Air Di Lahan Sawah Irigasi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjak9PtJbzsnpvkbLV7jKcG7MXQwesTBa0Fle8KgVayvRdS0suWw9O-J0eDjgOzNnZFrGaIYJ30-4tcJZHOsADxKEwDJ72rgkdTluGII3K0MG5rpd3WX4XX6vXe_8U5tKQUmig9c9noFXA/s1600/Teknologi+Hemat+Air.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Menggunakan Pipa" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjak9PtJbzsnpvkbLV7jKcG7MXQwesTBa0Fle8KgVayvRdS0suWw9O-J0eDjgOzNnZFrGaIYJ30-4tcJZHOsADxKEwDJ72rgkdTluGII3K0MG5rpd3WX4XX6vXe_8U5tKQUmig9c9noFXA/s1600/Teknologi+Hemat+Air.jpg" title="Teknologi Hemat Air" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menggunakan Pipa</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip teknologi hemat air adalah mengurangi aliran yang tidak produktif seperti rembesan, perkolasi, dan evaporasi, serta memelihara aliran transpirasi. Hal tersebut bisa dilaksanakan mulai saat persiapan lahan, tanam, dan selama pertumbuhan tanaman. Salah satu alternatif teknologi dalam pengelolaan air (<i>water management</i>) adalah <i>Alternate Wetting and Drying (AWD)</i> atau Pengairan Basah Kering (PBK). Teknologi ini telah diadaptasi di negara-negara penghasil padi seperti China, India, Philipina, dan Indonesia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b></b>Prinsip dari penerapan PBK adalah memonitor kedalaman air dengan menggunakan alat bantu berupa pipa. Setelah lahan sawah diairi, kedalaman air akan menurun secara gradual. Ketika kedalaman air mencapai 15 cm di bawah permukaan tanah, lahan sawah kembali diairi sampai ketinggian sekitar 5 cm. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada waktu tanaman padi berbunga, tinggi genangan air dipertahankan 5 cm untuk menghindari stress air yang berpotensi menurunkan hasil. Batas kedalaman air 15 cm ini dikenal dengan PBK aman (<i>safe AWD</i>) yang bermakna bahwa kedalaman air sampai batas tersebut tidak akan menyebabkan penurunan hasil yang signifikan karena akar tanaman padi masih mampu menyerap air dari zona perakaran. Setelah itu, pada fase pengisian dan pemasakan, PBK dapat dilakukan kembali. Apabila terdapat banyak gulma pada saat awal pertumbuhan, PBK dapat ditunda 2 sampai 3 minggu sampai gulma dapat ditekan. <br />
<br />
Pipa paralon (PVC) bisa digunakan sebagai alat teknologi PBK untuk mengamati air di bawah permukaan. Pipa bisa diganti dengan bahan lain seperti bambu atau bahan lainnya. Banyaknya alat yang diperlukan tergantung pada tofografi lahan, satu alat bisa mewakili luasan 500 m2, sedangkan pada kemiringan 3 – 5% satu unit alat mewakili 100 m2. Pipa berukuran 35 cm dibenamkan sedalam 20 cm, sehingga tinggi pipa dari permukaan tanah adalah 15 cm, kemudian tanah di dalam pipa dikeluarkan. Untuk tahapan pengkajian atau uji coba, petani memonitor/mengukur kedalaman air di dalam pipa setiap interval waktu 2 hari dan melakukan teknik basah kering (pengairan lahan sawah) sesuai dengan prinsif PBK. Setelah petani percaya PBK tidak menurunkan hasil secara nyata, pipa yang dibenamkan cukup 15 cm sesuai dengan PBK aman dan tidak perlu lagi mengukur dengan mistar. Petani pun bisa mencoba mengubah batas PBK aman yakni dengan menambah batas kedalaman muka air untuk diairi misalnya 20 cm, 25 cm, dan 30 cm.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b></b>Manfaat dari penggunaan teknologi ini antara lain dapat disinergikan dengan pemupukan, karena serapan hara tinggi terjadi pada kondisi tanah basah-kering, selain itu juga dapat menekan keracunan tanaman akibat akumulasi besi (Fe) dalam tanah. Apabila dikombinasikan dengan pengendalian gulma menggunakan cara manual dan pemupukan, maka pupuk dapat bercampur dengan tanah sehingga pemakaiannya lebih efisien, teknologi ini juga dapat menghambat perembangan hama (penggerek batang, wereng coklat, keong mas) dan penyakit busuk batang dan busuk pelepah daun, tanaman padi juga lebih tahan rebah karena system perakaran yang lebih dalam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : <a href="http://sultra.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=175:teknologi-hemat-air-di-lahan-sawah-irigasi&catid=41:alsintan">BPTP Sulawesi Tenggara</a></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02363479418114963020noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8446480451904883481.post-9991202462958381022012-05-14T16:48:00.002-07:002012-05-14T16:48:42.753-07:00Tebar Pupuk Organik, Raih Kesejahteraan<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://www.mediaindonesia.com/spaw/uploads/images/article/image/20120509_113454_NURGIYANTO.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://www.mediaindonesia.com/spaw/uploads/images/article/image/20120509_113454_NURGIYANTO.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bapak Nurgiyanto
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Berjuang tidak harus melakukan hal-hal yang spektakuler. Cukup dengan
cara sederhana, tetapi memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
<br />
<br />Hal itu yang dilakukan Nurgiyanto, 49. Berbekal kemampuannya membuat
pupuk organik, sarjana pertanian jebolan Universitas Tunas Pembangunan
Solo ini getol berjuang memperbaiki kesejahteraan petani. Caranya ialah
menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan mendorong petani untuk
beralih ke pupuk organik.
<br />
<br />Rasa keterpanggilan pria kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah, ini
karena melihat petani tidak bisa menikmati hasil kerja keras mereka. Di
matanya, petani ialah pahlawan tanpa tanda jasa. Sayang kesejahteraan
mereka selama ini kurang diperhatikan.
<br />
<br />"Bisa dibayangkan bagaimana jika seluruh petani mogok tidak mau lagi
menanam padi dan kita terpaksa harus selalu mengimpor beras, negara ini
pasti akan kerepotan sendiri," ujarnya saat ditemui <i>Media Indonesia</i> di tempat bekerjanya di Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (26/4).
<br />
<br />Pada 2002, Nurgiyanto mulai merintis upaya untuk mewujudkan
cita-citanya. Bermodal pengetahuan tentang pertanian dari masa kuliah
ditambah pengalamannya membantu temannya pembuat pupuk organik di
Klaten, Jawa Tengah, Nurgiyanto yang kala itu masih bekerja sebagai
perwakilan sebuah pabrik pupuk kimia mulai membuat pupuk organik.
<br />
<br />Bahannya diperoleh dari lingkungan sekitar, ada kotoran sapi, jerami, kapur, dan bekatul. Adapun untuk <i>starting</i>-nya berupa mikroba ia beli dari toko bahan-bahan pertanian.
<br />
<br />"Sebelum mengajak masyarakat, tentu saya harus mempunyai pengalaman
yang cukup terlebih dulu. Sehingga nanti kalau ditanya saya bisa
menjelaskan secara lengkap," jelasnya sambil tersenyum.
<br />
<br />Untuk mengetahui kualitas pupuk organik buatannya itu, Nurgiyanto
melakukan uji coba di lahan sawah warisan orang tuanya. Pada percobaan
pertama, ia mengaku masih menggunakan pupuk kimia. Namun, hanya 75% dan
25% pupuk organik.
<br />
<br />Akan tetapi, percobaan pertama itu kurang berhasil. Produksi gabah
yang dihasilkan jauh dari harapan. Setelah dievaluasi, ternyata
kandungan pupuk organik masih kurang lengkap.
<br />
<br />Tidak putus asa, Nurgiyanto kembali mencoba. Kali ini dengan
memperbaiki komposisi bahan. Agar lebih yakin, sebelum melakukan uji
coba di lahan, ia terlebih dulu mengujinya di laboratorium pertanian.
Hasilnya memuaskan, kandungan unsur hara pupuk organik yang ia buat
lebih lengkap daripada yang dahulu.
<br />
<br />Hasil uji coba laboratorium itu akhirnya dilakukan di lahan
tersebut. Sama seperti hasil di laboratorium, kesuksesan terjadi di
lahan. Jika sebelumnya satu patok sawah dengan luas 3.000 meter persegi
menghasilkan gabah hanya 31 karung, kali ini bisa mencapai 41 karung.
<br />
<br />Ternyata selain meningkatkan jumlah produksi gabah, penggunaan pupuk
organik juga bisa mengembalikan unsur hara tanah. Jika awalnya
Nurgiyanto masih menggunakan 75% pupuk kimia, kemudian dikurangi sampai
50%, lalu berkurang lagi menjadi 25%. Sekarang ini bahkan dia sudah
tidak menggunakan pupuk kimia sama sekali.
<br />
<br />"Jumlah produksi juga semakin meningkat, sekarang dari satu patok
itu bisa menghasilkan 51 karung gabah. Padahal, jika 100% menggunakan
pupuk kimia hanya 40 karung gabah," ujarnya meyakinkan.
<br />
<br /><b>Kurangi ongkos produksi</b>
<br />
<br />Nurgiyanto mempunyai alasan yang kuat mengajak petani menggunakan
pupuk organik. Salah satunya untuk mengurangi ongkos produksi. Pasalnya,
berdasarkan hasil evaluasi, penyebab utama petani kurang menikmati
hasil panen mereka karena tingginya ongkos produksi.
<br />
<br />Berdasarkan pengalamannya, untuk lahan seluas 3.000 meter persegi
ongkos produksi yang dibutuhkan sekitar Rp3 juta. Sebagian besar untuk
biaya pemupukan dan obat-obatan antihama. Padahal, secara berkala harga
pupuk kimia terus mengalami kenaikan, begitu pula obat antihama.
<br />
<br />Jika tanaman padi itu tumbuh bagus dengan produksi maksimal, harga
jualnya hanya Rp4 juta. Dengan kata lain, untuk satu kali masa panen
petani hanya bisa mengantongi untung Rp1 juta.
<br />
<br />"Itu selama tiga bulan. Tenaga petani yang ke sawah setiap hari itu sama sekali tidak dihargai," jelasnya.
<br />
<br />Dengan pupuk organik, ongkos produksi bisa ditekan hingga 30%. Itu
dengan asumsi petani menggunakan 50% pupuk kimia. Kalau kesuburan tanah
sudah kembali, petani tidak perlu menggunakan pupuk kimia. Dengan
begitu, penghematan yang diperoleh akan jauh lebih besar. Dengan kata
lain, keuntungan yang bisa dinikmati petani akan semakin meningkat.
<br />
<br />Di samping itu, pupuk organik juga bisa menekan perkembangbiakan
hama dan penyakit tanaman. Di lahan sawah miliknya yang kini sudah 100%
menggunakan pupuk organik, Nurgiyanto mengaku tidak pernah lagi
menggunakan obat antihama.
<br />
<br />"Cukup satu kali pemupukan sebelum tanam, setelah itu tinggal
memelihara dan menunggu panen. Gabah yang dihasilkan juga lebih berisi
dan bagus kualitasnya," jelas dia.
<br />
<br />Penggunaan pupuk kimia terus-menerus, lanjut Nurgiyanto, akan
merusak kesuburan tanah. Belum lagi dampak negatif ke lingkungan dan
kesehatan. Karena pupuk kimia yang ditebar petani hanya 30% yang mampu
diserap tanaman, sisanya menguap ke udara, hanyut pada saat pengairan,
dan menggumpal di tanah.
<br />
<br />Jika diimbangi dengan pupuk organik, jumlah residu itu bisa ditekan.
Karena mikroba yang terkandung di dalam pupuk organik memiliki
kemampuan untuk mengikat unsur-unsur yang dikandung pupuk kimia sehingga
bisa diserap secara maksimal oleh akar tanaman.
<br />
<br /><b>Sebar semangat</b>
<br />
<br />Karena yakin bahwa penggunaan pupuk organik bisa membantu
meningkatkan kesejahteraan petani, Nurgiyanto pun gencar menebarkannya.
Mulai dari petani di sekitar sawahnya hingga ke petani di wilayah lain
di Kabupaten Karanganyar.
<br />
<br />Saat ini, Nurgiyanto memiliki empat kelompok petani sayuran organik
binaan di Kecamatan Tawangmangu. Termasuk juga 17 kelompok petani padi
yang ia bina bersama Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)
Karanganyar yang tersebar di 17 kecamatan di Karanganyar.
<br />
<br />Kepada kelompok tani binaannya itu, Nurgiyanto tidak sekadar
memberikan wawasan mengenai keuntungan menggunakan pupuk organik. Ia
juga mengajarkan mereka keterampilan bagaimana membuat pupuk organik
mandiri.
<br />
<br />"Bahan-bahannya mereka yang menyediakan, cuma starternya yang dari
saya. Mikroba itu saya buat sendiri memanfaatkan ramen sapi. Membuatnya
sangat sederhana, cukup ramen sapi, diberi air dan tetes tebu,"
jelasnya.
<br />
<br />Kerja sosial, begitulah sebutan apa yang dilakukan Nurgiyanto itu.
Karena ia sama sekali tidak pernah mengharapkan upah. Malah terkadang
dia harus rela merogoh kocek pribadi untuk membantu petani yang masih
kesulitan untuk membuat atau menggunakan pupuk organik.
<br />
<br />"Saya punya dua tenaga yang siap membantu petani untuk menyebar
pupuk organik, kalau mereka masih kesulitan. Karena penyebaran harus
dilakukan secara cepat sebelum ditanami. Itu yang bayar saya," ujarnya
tanpa bermaksud pamer.
<br />
<br />Tujuannya cuma satu, supaya petani mau menggunakan pupuk organik dan
sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Walaupun hal itu diakuinya tidak mudah karena harus mengubah pola pikir
yang telah melekat dan kebiasaan yang telah berlangsung puluhan tahun.
(M-5)
<br />
<br /><strong>Biodata</strong>
<br />
<br />Nama: Nurgiyanto
<br />Tempat/tanggal lahir: Karanganyar, 6 November 1963
<br />Alamat: Kaling, RT 01/01, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
<br />Pendidika : S-1 Pertanian Universitas Tunas Pembangunan Solo
<br />Orang tua
<br />Ayah: Wiryo Kartiyoso (almarhum)
<br />Ibu: Samiyem
<br />Istri: Atik Setyaningsih
<br />Anak: Terry Ariesa Pandanwangi, Yohanna Inke Florentina </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02363479418114963020noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8446480451904883481.post-57346260100963286542012-01-26T16:31:00.000-08:002012-01-26T16:31:48.463-08:00Mengolah Sampah Rumah Tangga<div style="text-align: justify;">Pembuatan kompos dari sampah rumah tangga bisa jadi peluang bisnis untuk Anda.Sampah Rumah Tangga terdiri dari sampah organik dan anorganik. Sampah organik dibagi dua yaitu : </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> 1. Sampah Organik Hijau (sisa sayur mayur dari dapur) Contohnya : tangkai/daun singkong, papaya, kangkung, bayam, kulit terong, wortel, labuh siam, ubi, singkong, kulit buah-buahan, nanas, pisang, nangka, daun pisang, semangka, ampas kelapa, sisa sayur / lauk pauk, dan sampah dari kebum (rumput, daun-daun kering/basah) .</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> 2. Sampah Organik Hewan yang dimakan seperti ikan, udang, ayam, daging, telur dan sejenisnya. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Sampah anorganik yaitu berupa bahan-bahan seperti kertas, karton, besek, kaleng, bermacam-macam jenis plastik, styrofoam, dll.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Sampah anorganik yang dapat didaur ulang misalnya :</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> <img alt="*" height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" style="cursor: move;" width="12" /> Kemasan-kemasan plastik untuk dijadikan tas.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> <img alt="*" height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" width="12" /> Botol plastik bekas dapat dibuat menjadi tutup gelas.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> <img alt="*" height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" width="12" /> Gelas plastik bekas dapat dibuat pot-pot tanaman</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Sampah yang bersih dapat dijual/diberikan pada pemulung. Misalnya karton, kardus, styrofoam, besek, botol, plastik-plastik kemasan makanan, kantong-kantong plastik, koran, majalah, kertas-kertas, dan sebagainya. Jenis-jenis yang bersih ini pisahkan dalam satu kantong, langsung saja diberikan pada pemulung tanpa dibuang ke bak sampah terlebih dahulu.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Sampah yang benar-benar kotor dan kita tidak bisa mendaur ulang, tidak layak diberikan pada pemulung. Inilah yang dibuang dalam bak sampah. Dengan demikian kita dapat membantu mengurangi volume sampah yang dibuang di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <strong>Pembuatan Kompos Mendaur Ulang Sampah Dapur Rumah Tanggga</strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <strong>Alternatif 1 :</strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Siapkan :</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> 1. Kardus</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> 2. Bantalan yang dibuat dari sabut kelapa yang dibungkus dengan kasa nyamuk plastik</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> 3. 5-6 kg kompos yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> 4. Sampah yang telah dipotong-potong ukuran 2 - -4 cm</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> 5. Alat pengaduk</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> 6. Karung plastik yang berpori-pori (untuk membungkus kardus) atau keranjang tempat cucian baju kotor (takakura).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Cara membuat :</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> 1. Letakkan bantalan sabut kelapa diatas adukan kompos + sampah</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> 2. Lakukan lapis demi lapis sampai kardus penuh. Kardus disimpan di dalam keranjang (takakura) atau bungkus dengan karung plastik yang berpori. Letakkan ditempat yang tidakterkena hujan dan terik matahari. Setiap 3-4 hari dibuka dan diaduk-aduk, lakukan terus sampai seluruh sampah menjadi hitam, hancur.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> 3. Sampah telah berubah menjadi <a href="http://id.88db.com/Kebutuhan-Rumah-Tangga/" style="color: black;">kompos</a> siap pakai/dijual. (untuk dijual, diayak terlebih dahulu). Jika kardus pertama penuh, buatlah kardus kedua, dst.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <strong>Alternatif 2 : </strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> 1. Wadah drum, ember p lastik atau gentong</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> 2. Wadah diberi lubang didasarnya untuk pertukaran udara</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> 3. Bahan sampah yang dipotong 2 – 4 cm</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> 4. Mikroorganisma pengurai sebagai aktivator. Contohnya EM-4, Starbio, Temban. Bahan-bahan ini bisa diganti dengan kompos dari tumbuh-tumbuhan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> 5. Air</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"> 6. Alat pengaduk.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Pembutan Kompos :</div><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="text-align: justify;"><li> Bahan sampah dimasukkan didalam wadah selapis, kemudian ditambahkan <a href="http://id.88db.com/Kebutuhan-Rumah-Tangga/" style="color: black;">kompos</a> atau mikroorganisma pengurai</li>
<li> Lakukan terus menerus selapis demi selapis sampai wadah penuh</li>
<li> Disiram dengan air secara merata</li>
</ol><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Pada hari ke 5 -7, media dapat diaduk-aduk. Pengadukan diulang setiap lima hari dan dihentikan sampai sampahmenjadi hitam dan hancur.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber : <a href="http://epetani.deptan.go.id/node/pembuatan-kompos-dari-sampah-rumah-tangga-1518" target="_blank">Deptan </a></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> </span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02363479418114963020noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8446480451904883481.post-78726248334725061792010-10-20T04:03:00.000-07:002012-01-25T17:45:28.195-08:00Anak SD Temukan Energi Alternatif dari Ketela<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJTqmdzc9YjdqvOB_wfkwmabaptYbCK7y1_PIEPQldj3qFhP26wEYQFd4Hm3ieTaae-h2KIXWLezS-UQCVuhdUi_gdiUVooTdBl20xwHnTsqxQCGFRuvQ1VSrpiqVzI_7i7_Ls8tefa3E/s1600/singkong.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="136" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJTqmdzc9YjdqvOB_wfkwmabaptYbCK7y1_PIEPQldj3qFhP26wEYQFd4Hm3ieTaae-h2KIXWLezS-UQCVuhdUi_gdiUVooTdBl20xwHnTsqxQCGFRuvQ1VSrpiqVzI_7i7_Ls8tefa3E/s200/singkong.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;">"Bang gorengan singkong 10 yahh..", pinta Linuz kepada abang gorengan yang dia pikir mampu mengganti karbohidrat. Akibat program diet nasinya. Tiba-tiba matanya tertuju kepada sebuah berita yang membuat dirinya malu dan kehilangan selera makan atas prestasi yang dicetak bocah kecil yang usianya lebih muda 11 tahun.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seorang anak bernama Innocencio Kresna Pratama (dipanggil Inno) mengantarkan kota Bandar Lampung menjadi yang terbaik di ajang </div><a name='more'></a><div style="text-align: justify;">"Kompetensi dan Kreativitas Siswa SD Dan Madrasah Ibtidaiah (MI) se provinsi Lampung" tanggal 6-7 November kemarin. Apa yang dibuat Inno? Bocah kelas 6 SD TUnas Mekar Indonesia ini berhasil membuat para juri terpana dengan karyanya yang bertajuk "Baterai Singkong, Upaya menemukan Energi Alternatif" serta mengantarkannya mewakili provinsi Bandar Lampung pada event yang sama tingkat nasional (27 November mendatang).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Modalnya, menurut Inno, sangat mudah didapat dan murah pula; satu batang singkong kecil yang dipotong menjadi empat bagian. Inno menancapkan pelat dan tembaga seng yang kemudian disambung dengan kabel kecil ke kalkulator dan jam digital. Hasilnya? Kedua benda itu menyala dan tetap akurat!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Menurut Inno, singkong dapat menghasilkan listrik karena mengandung cairan elektrolit untuk menghasilkan listrik."Untuk itu teknologi sederhana ini saya namakan Baterai Singkong", ujar anak dari pasangandrg. Edy Suwanto dan drg. Lucia Dwi Handayani.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Apa yang mendorong calon ilmuwan cilik kelahiran 8 Maret 1996 ini? Dia mengaku terinsipirasi karena rajin membaca, ditambah lagi sudah memulai penelitian kecil di sekolah seperti mulai cara menanam, mengamati pertumbuhan tanaman, dan lain-lain.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ketertarikannya menjadi semakin menjadi-jadi setelah membaca di internet dan berbagai macam buku kalau apel dan jeruk dapat pula menghasilkan listrik. "Mulai dari situlah aku tertarik melanjutkan penemuan ini. Aku menduga buah lain, bahkan umbi2an juga dapat menghasilkan listrik" kata dia.</div><div style="text-align: justify;">Di sekolah Inno mengadakan percobaan di sekolah seperti menguji buah mangga yang didapati juga menghasilkan listrik. Ia beralih ke umbi2an; singkong,ubi,dan kentang tak luput untuk dijadikan obyek pengujian.Inno mengklaim baterai singkong dapat bertahan berhari-hari tanpa henti seperti baterai konvensional, malahan dapat dipakai berkali-kali dengan menancapkan pelat tembaga di bagian sisi yang belum digunakan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Otaknya yang kreatif terus seakan tak pernah berhenti yang terbukti dari pengakuannya untuk melanjutkan penelitian menjadikan singkong batu baterai kering.</div><div style="text-align: justify;">Meskipun begitu, anak ini tetap rendah hati dan mengharapkan doa dari orang-orang terdekatnya berharap untuk kembali menjadi yang terbaik di ajang nasional kelak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sambil meneguk air putihnya, Linuz menguap dan bergumam asal,"Huahh harus cepet dipatenin nih singkong ajaib"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber : wikimu.com</div>Mujibhttp://www.blogger.com/profile/18413398535212647932noreply@blogger.com